
Palangka Raya
Mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri
Mohon Maaf Lahir Dan Bathin
Published at 18:40 in Karawang Plant, Manufactur, Toyota Production System
Karawang Plant
Toyota Production System (TPS)
Merupakan kunci sukses kami memasuki era globalisasi yang didasari Just In Time, Jidoka (built-in-quality), Standarisasi kerja dan Kaizen (continuos improvement).
Karawang Plant adalah salah satu pabrik otomotif milik Toyota Motor Manufacturing Indonesia yang berlokasi di Karawang International Industrial City (KIIC), TelukJambe, Jawa Barat. Karawang Plant dibangun pada 29 Mei 1996 dengan nilai investasi sebesar Rp. 462,2 miliar. Walaupun mulai beroperasi pada tahun 1998, namun Karawang Plant baru diresmikan pada tahun 2000. Pada saat ini, Karawang Plant memiliki kapasitas produksi 100.000 unit mobil per tahun.
Karawang Plant yang berdiri di area tanah seluas 1.000.000 m2 dengan luas bangunan 300.000 m2 memiliki konsep pabrik otomotif kelas dunia yang memadukan teknologi tinggi, keahlian sumber daya manusia, dan kepedulian terhadap karyawan dan lingkungan.
Sedangkan dalam hal produksi, Karawang Plant menitikberatkan pada produksi Innova yang ditujukkan untuk pasar domestic dan internasional. Untuk CBU, tujuan ekspornya adalah ke negara-negara Timur Tengah (Saudi Arabia, Uni Emirat Arab, Kuwait, Bahrain, Qatar, Oman, Yordania, Syria, dan Libanon), Negara-negara kepulauan Pasifik (Fiji dan Solomon), serta ke Negara-negara Asia (Brunei Darussalam dan Thailand). Sedangkan untuk CKD memiliki tujuan ekspor ke Malaysia, Filiphina, dan Vietnam.
Fasilitas Karawang Plant :
Published at 23:14 in Moving Forward
Adalah tentang Anda. Karir Anda. Teman-Teman Anda. Kehidupan Anda. Tidak ada cara yang sama untuk mendefinikasikan Moving Forward. Bagi Kami, Moving Forward adalah tentang mendengarkan kebutuhan orang lain dan kebutuhan planet kita. Filosofi ini terpatri dalam setiap langkah yang Kita lakukan. Moving Forward adalah tentang merancang kendaraan yang ramah lingkungan di masa depan. Dengan kendaraan pionir berteknologi mesin hybrid elektrik/gas, Kami berbicara tentang mesin yang menggunakan tenaga yang berasal dari oksigen, dimana hasil buangannya berupa air. Dan dengan teknologi yang menjamin keselamatan terbaru, seperti sistem pengenalan pejalan kaki, komunikasi antar kendaraan dan radar keselamatan sebelum tabrakan, para ahli Kami berkarya untuk membuat kendaraan yang aman bagi semua orang. Tujuan kami adalah meningkatkan kualitas kehidupan Anda. Ini bisa diartikan sebuah MPV yang mengantar anak ke sekolah. Sebuah sedan yang menunjukkan kepercayaan diri, ”Anda Sudah Tepat” atau sebuah 4x4 yang bekerja keras seperti yang Anda lakukan. Dengan demikian, apapun arti Moving Forward bagi Anda, Kami dapat membantu Anda untuk mencapainya. Moving Forward adalah tentang perbaikan berkelanjutan. Bila Anda melihat dunia dari sisi ini, Anda dapat merasakan perbaikan dari hari ke hari, di setiap aspek kehidupan. Jadi, ketika Kita menatap masa depan, hanya ada satu cara untuk Kita bergerak. Kedepan Perbaikan terus menerus untuk masa depan yang lebih baik |
Published at 18:36 in Tips Merawat Mobil Matic
Mengemudi di jalanan Ibu Kota yang kian macet paling enak menggunakan mobil berpersneling otomatis. Kaki tidak harus pegal menginjak pedal kopling. Namun, sebagian orang malah takut atau justru terlena memakai mobil otomatis.
Hampir setiap mobil keluaran baru selalu menawarkan dua pilihan persneling atau transmisi, yakni manual dan otomatis (automatic transmission sering disingkat matic atau matik). Dengan transmisi manual, pengemudi harus menginjak pedal kopling sebelum memindah gigi persneling. Sementara dengan transmisi matik, mereka hanya menginjak pedal gas dan gigi persneling berpindah secara otomatis.
Sebagian orang enggan membeli mobil matik karena takut mitos perawatan mahal dan jika rusak tak banyak bengkel yang bisa
memperbaiki. "Pendapat ini tak salah karena faktanya di Indonesia belum banyak yang bisa memperbaiki transmisi matik," ujar Ricky Ricardo Dipl. Ing, pemilik bengkel spesialis transmisi otomatis Ricardo Matic di Cikokol, Tangerang.
Namun, mitos itu baru benar bila persneling matik dibiarkan rusak karena tak tahu cara merawat. "Perawatan mobil matik justru bisa lebih murah daripada manual kalau dilakukan dengan benar. Pada mobil manual, kopling set persneling rata-rata harus ganti setiap dua tahun. Sedangkan mobil matik umurnya bisa lebih lima tahun, bergantung pada pemakaian," kata Tunjung Pangajom, Asisten Manajer Parts and Service PT Mazda Motor Indonesia, agen tunggal merek Mazda di Indonesia.
Terlena
Sebaliknya, orang yang sudah merasakan kenyamanan mobil matik biasanya terlena. Apalagi dengan iming-iming bahasa pemasaran tentang transmisi otomatis "bebas perawatan" atau "berumur seumur hidup", pemakai mobil matik bisa enggan merawat persneling mobil. "Setiap benda buatan manusia pasti ada umur pakainya. Sebagus apa pun transmisi matik kalau dipakai terus-menerus pasti aus, apalagi kalau pemakaiannya tak benar," ujar Ricky.
Salah satu perawatan mendasar yang jarang diperhatikan adalah penggantian oli secara rutin. Padahal, oli transmisi otomatis(automatic transmission fluid/ATF) adalah komponen vital dalam sistem transmisi matik. Selain berfungsi sebagai pelumas, oli juga berperan sebagai penerus daya gerak mesin. Dosen Jurusan D3 Otomotif Institut Teknologi Indonesia, Serpong, itu menambahkan, sekitar 85 persen kerusakan persneling matik yang masuk bengkelnya karena kelalaian mengganti oli. "Sepuluh persen sisanya karena faktor usia dan lima persen sebab kesalahan pemakaian," ujarnya.
Salah satu kesalahan fatal pengguna mobil matik adalah termakan bahasa iklan, transmisi otomatis tak perlu ganti oli "seumur hidup" (lifetime). "Iklan itu tak salah. Namun yang perlu dicermati adalah arti kalimat 'seumur hidup'. Ini bukan berarti 'umur hidup' pemakainya, tetapi 'umur hidup' mobil," kata Ricky.
Bila mobil dirancang memiliki 'umur hidup' enam tahun, oli transmisi matik-bahkan transmisinya sendiri-didesain untuk bertahan
selama enam tahun. "Kalau mau berusia lebih panjang dari lifetime itu, ya harus dirawat rutin," tandasnya.
Tunjung menambahkan, salah kaprah pemahaman lain adalah menganggap transmisi otomatis tak dilengkapi kopling dan kanvas kopling lagi. "Padahal, di transmisi matik jumlah kanvas koplingnya justru lebih banyak dibandingkan dengan transmisi manual," ujarnya.
Kanvas-kanvas kopling ini akan saling bergesekan pada saat persneling bekerja menggerakkan mobil. Dari gesekan tersebut, timbul serpihan serbuk halus. Makin tua umur oli, makin berkurang kekentalan dan viskositasnya. Gesekan antarkanvas kopling makin keras dan makin banyak serpihan yang dihasilkan. "Lama-lama serbuk itu menyumbat filter oli sehingga oli tak bersirkulasi sempurna dan kanvas kopling saling bergesekan langsung tanpa dilumasi oli," tutur Ricky.
Tanda-tanda mulai terjadi kerusakan transmisi matik adalah gejala kopling selip, yang terlihat dari tak berimbangnya putaran mesin dengan laju mobil. Mesin sudah meraung di putaran tinggi, tetapi mobil tak berjalan dengan laju seimbang. Perpindahan gigi persneling juga mengentak, tak halus seperti biasa. "Bisa dicek dengan memasukkan persneling ke posisi D atau R, lalu rem dilepas. Dalam kondisi sehat, mobil langsung bergerak. Bila tidak, patut dicurigai ada masalah di transmisi matik," katanya.
Sedangkan Tunjung menganjurkan pemeriksaan kondisi oli transmisi otomatis secara rutin, juga pada mobil baru. "Bila volume oli berkurang atau oli bau gosong, segera bawa mobil ke bengkel," ujarnya.
Copyright © 2010 .:: Wira Toyota Palangka Raya ::.Wira Toyota.
Blogger Template by Anshul Dudeja Designed For Chethstudios.