Advertise

Iklan Anda

Apakah Anda Puas Dengan Pelayanan Kami ??

0

Innova,Tetap tiada duanya !

Published at 06:47 in


Kendaraan apa yang dibutuhkan sebuah keluarga Indonesia untuk mengangkut seluruh anggota keluarga, membawa barang banyak, sekaligus bisa dibanggakan? Sebuah mobil yang multifungsi tentu menjadi pilihan.

Sebuah keluarga boleh-boleh saja memiliki sedan mewah yang harganya ratusan juta atau mencapai Rp 1 milyar atau SUV besar yang prestisius, namun tetap Toyota Kijang harus ada di garasinya.

Agar tidak ketinggalan jaman, Kijang terus melakukan pembenahan hingga saat ini dikenal dengan nama Innova. Kehadirannya tetap berhasil memikat keluarga Indonesia dengan popularitas tinggi.




Dari sisi warnanya saja Innova Blue Mica Metallic ini sudah menarik perhatian pengendara lain. Maklum, warna ini belum banyak beredar di jalan-jalan ibukota.

Masuk ke dalam kabin, daya tarik utama Innova adalah ruang yang lega. Innova memberi ruang yang lapang bagi kepala dan kaki. Bangku baris kedua dan ketiga bisa diisi enam penumpang. Ditambah dengan bagasi yang juga terbilang luas, apalagi bangku baris ketiga yang bisa dilipat ke atas memberikan ruang lebih dan lapang. Lengkap sudah predikatnya sebagai mobil keluarga.

Di bagian dashboard, Toyota kini memberi sentuhan warna baru yang membuatnya berkesan mewah dengan kualitas material yang baik. Bahkan tipe ini pun sudah dilengkapi pendingin ruangan (AC) double blower sehingga tak perlu lagi bantuan semburan di level tinggi dari panel AC depan agar hembusan sampai ke jok paling belakang.

Karena waktu yang diberikan Toyota Astra Motor untuk melakukan ujicoba cukup panjang, Innova Diesel lebih banyak dipergunakan sebagai kendaraan sehari-hari berpergian dari rumah ke kantor atau bertemu dengan beberapa nara sumber di berbagai tempat keramaian.

Kesan pertama saat melaju bersama Blue Mica Metallic ini, tak berbeda jauh dengan Fortuner Diesel. Apalagi beberapa waktu lalu, Toyota meminjamkan Fortuner Diesel sebagai kendaraan mudik kami ke Bandung. Wah ini dia, Kijang Innova rasa Fortuner Diesel.

Model baru Innova memang tidak mengalami banyak perubahan pada segi eksteriornya. Tampilan barunya tampak pada desain grille baru, bumper depan, bumper belakang, dan lampu belakang. Meski bisa dibilang Toyota bermain ‘aman’ dengan tidak merubah drastis penampilan Innova, tapi minor change tersebut sedikit banyak meningkatkan citra kemewahan dan eleganitas secara keseluruhan. Sayang desain velg tampak ‘biasa’ pada varian paling rendah dari keluarga Innova itu.

Sebagai sebuah mobil keluarga, Innova dibekali mesin diesel yang lebih dari cukup. Berkapasitas 2.5 liter 16-valve DOHC D-4D, Innova E diberi tambahan teknologi diesel turbo Commonrail yang akan membuat Anda kagum akan performanya. Selain membuat akselerasi terasa lebih responsif, teknologi ini juga membuat Innova lebih irit bahan bakar dan ramah lingkungan dengan kadar emisi rendah.

Terbukti saat pedal gas diinjak, tenaga 102 hp pada 3.600 rpm bereaksi cepat dan tidak butuh waktu lama untuk mencapai kecepatan 100 km/jam. Saat melewati tanjakan curam, torsi Innova yang besar 259 Nm pada 1.600-2.400 rpm sangat membantu MPV seberat 1.635 ton tersebut bergerak secara meyakinkan.

Ini bisa dibuktikan saat Innova diajak melaju ke arah Bogor. Masuk dari tol Simatupang menembus Jagorawi bukan suatu pekerjaan berat bagi pengemudinya. Tak butuh waktu lama kalau hanya sekadar sampai di Bogor. Hanya saja gaya menyetirnya perlu diubah, Innova dengan body gambotnya akan lamban kalau pedal gas diinjak konstan, tapi coba sesekali diayun mirip gaya pengemudi bus luar kota, woow dijamin tenaganya akan melejit.

Meski gaya menyetir mirip pengemudi bus, Anda nggak perlu khawatir dengan bawaan di belakang. Penumpang yang berada di baris ketiga pun tetap nyaman apalagi di baris kedua. Melalui spion, saya melihat bagaimana mereka tertidur dengan pulas. Kocek di kantong pun nggak perlu khawatir bakal terkuras untuk membeli solar. Kalau hanya untuk perjalanan Jakarta – Bogor (PP) jarum digital penunjuk bahan bakar nggak bergerak. Dalam hitungan konvensional, pulang pergi perjalanan Jakarta – Bogor (90 km) paling banter hanya menghabiskan sekitar empat literan. Irit dong!

Sebagai kendaraan sehari-hari, Innova Diesel nyaman dikendarai nggak bikin bete sekali pun harus menembus kemacetan. Suara dieselnya juga nggak akan terdengar dari dalam kabin, apalagi kalau ditemani dengan suara musik yang keluar dari sound yang cukup mumpuni.

Hanya saja, jangan lengah terutama kalau lagi antri di tengah kemacetan, jaga jarak aman karena Innova Diesel nggak enak kalau di rem mendadak. Anda akan mendapat omelan habis-habisan dari penumpang di belakang karena mereka akan tersentak ke depan.

Daya tarik lainnya, tentu saja kebesaran merek Toyota menjadi jaminan Anda untuk membeli Kijang Innova. Apalagi jaringannya yang sangat luas akan membuat Anda semakin nyaman saat bepergian keluar kota. Bagaimana?



Selengkapnya...

0

Anda Pasti Bisa Punya Mobil

Published at 16:09 in

Meski harga BBM naik, minat untuk membeli mobil masih tinggi. Mungkin Anda menjadi salah satunya, yang tetap melirik mobil-mobil keluaran baru yang dipajang di sejumlah mal. Tertarik memiliki?

Memang harga mobil tidak murah. Kisaran ada di atas angka Rp 100 juta. Itu juga kalau Anda bayar tunai. Di bawah Rp 100 juta? Ada, sih. Tapi apakah mobil seharga itu menjadi Anda? Wah, kalau di atas Rp 100 juta, berat dong. Tunggu dulu. Ada cara lain, kok, membawa pulang mobil impian Anda tanpa harus mengeluarkan uang sebanyak itu. Caranya? Ya, lewat kredit.

UANG MUKA BERAPA?
Bagaimana sih proses kredit mobil? Kebanyakan show room dan dealer mobil sudah bekerja sama dengan lembaga pemberi kredit seperti leasing atau bank. Nanti, ketika Anda sudah menentukan mobil mana yang akan Anda kredit, si leasing atau bank-lah yang akan membayari terlebih dahulu mobil itu sebesar 100 persen kepada show room atau dealer mobil. Jadi Anda nanti yang mencicil ke leasing atau bank yang bersangkutan.

Sebelum akad kredit Anda harus menentukan dulu berapa besarnya uang muka yang sanggup Anda bayar. Bagi leasing atau bank uang muka menunjukkan keseriusan Anda mengambil kredit. Artinya jika Anda serius menyerahkan uang muka, Anda juga dinilai serius menyiapkan cicilan tiap bulannya.

Nah kira-kira berapa sih besarnya uang muka? Yang jelas semakin besar uang muka maka semakin kecil cicilan yang harus Anda bayar. Jadi saran saya, makin besar uang muka, makin baik. Memang ada bank atau leasing yang memberi 0 persen uang muka. Boleh saja Anda mengambil fasilitas itu, asal Anda siap membayar cicilannya lebih besar.

JANGKA WAKTU ANGSURAN & BESAR CICILAN
Setelah menentukan uang muka, maka biasanya akan didapat berapa besarnya cicilan yang akan Anda bayar. Sebagai contoh, misalnya Anda akan membeli mobil seharga Rp 100 juta. Sementara Anda punya uang tunai sebesar Rp 20 juta. Sebagai bayangan saya ambilkan simulasi kredit dari situs www.AutoCyberCenter.com sebagai berikut:

12 bulan = sekitar Rp 7,5 juta per bulan
24 bulan = sekitar Rp 4,2 juta per bulan
36 bulan = sekitar Rp 3,2 juta per bulan
48 bulan = sekitar Rp 2,7 juta per bulan

dari daftar di atas, Anda tinggal pilih berapa kemampuan Anda membayar cicilan. Tapi yang harus diingat, besarnya cicilan ideal adalah 30 persen dari penghasilan Anda.

Besarnya cicilan juga terkait dengan berapa lama Anda mengambil jangka waktu kredit. Makin panjang jangka waktu cicilan Anda biasanya, sih, makin besar suku bunga kreditnya. Jadi Anda harus membandingkan besarnya cicilan untuk tiap jangka waktu yang ditawarkan. Pertama, pilih jangka waktu terpendek. Jika besarnya cicilan melebihi 30 dari penghasilan, maka geser ke-2 tahun. Jika masih melebihi, geser lagi ke tahun ke-3. Kalau masih terlalu besar, geser lagi ke tahun ke-4. Jika masih melebihi 30 persen, Anda harus menaikkan lagi uang muka agar cicilan turun, sesuai kemampuan Anda.


PILIH BANK ATAU LEASING?
Setelah uang muka, besarnya cicilan dan jangka waktu telah Anda tetapkan, langkah berikutnya adalah menentukan pilihan lembaga yang membiayai pembelian mobil Anda. Pilih bank atau leasing? Bank biasanya memiliki sejumlah kelebihan yang tidak dimiliki leasing. Suku bunga lebih rendah dan lebih fleksibel dalam hal negoisasi saat Anda tidak bisa membayar cicilan. Tapi kelemahannya, dari segi waktu aplikasi, bank kalah cepat disbanding leasing.

Sebaliknya, jika Anda memakai jasa leasing, jika 2-3 kali tidak membayar, Anda mungkin harus siap-siap mengatakan good bye pada mobil Anda. Sementara jika hal sama terjadi, pihak bank biasanya lebih suka mengajak duduk bareng untuk membicarakan tentang penjadwalan ulang pembayaran utang Anda. Jadi saran saya jelas, kalau Anda mau kredit mobil, dahulukan bank daripada leasing. Datang ke leasing jika permohonan kredit mobil Anda via bank sudah ditolak.

Tapi jika show room mobil Anda sudah "kontrak mati" dengan sebuah perusahaan leasing Anda bisa memutuskan untuk mencari show room yang terikat kontrak dengan bank, atau Anda akhirnya memilih leasing.

Nah bagaimana Bapak-Ibu? Sudah paham seluk-beluk masalah kredit mobil? Selamat membeli mobil.
Selengkapnya...

0

Salah Kaprah Transmisi Automatic

Published at 23:41 in


Mobil bertransmisi otomatis mulai disukai konsumen, khususnya di kota besar dengan trafic jam tinggi seperti Jakarta. Sayangnya, masih banyak pengguna mobil matic menganut paradigma keliru terhadap system transmisi ini. Akibatnya, aplikasinya tidak optimal.

Pada transmisi matic, sebenarnya hanya ada beberapa simbol pengoperasian dengan komposisi kurang lebih berbasis P-R-N-D-L atau symbol lain berupa angka seperti 3 atau 2 bahkan 1. Simbol P berarti parking, digunakan di saat parker atau berhenti. Sedangkan R berarti Reverse, digunakan ketika mundur. N berarti posisi gear neutral sementara D adalah Drive atau mode pengemudian normal.

Selain keempat symbol tersebut masih ada lagi huruf L, yang berarti low gear. Ini amat jarang digunakan. Sementara simbol berupa angka umumnya terdiri atas 3, 2 atau 1. Ini menunjukkan batas tertinggi perpindahan gear yang bisa terjadi di saat pengemudian. Nah, pemahaman tentang fungsi simbol L atau angka 3, 2 serta 1 inilah sering salah kaprah.

Pada permukaan jalan menanjak, pengguna transmisi matic kadang menggeser tuas transmisi dari D ke posisi 3, 2 atau 1 bahkan L. Alasannya, mengacu pada aplikasi transmisi manual. Bahwa penggunaan gear lebih rendah dimaksudkan untuk mendapatkan torsi lebih besar. Padahal, meskipun gear shift tetap berada di posisi D, sistem transmisi otomatis tetap mampu melakukan penyesuaian pada pilihan gear yang sesuai kebutuhan.

Lalu apa peranan simbol L, 3, 2 atau 1?

Selain berguna untuk membatasi perpindahan gear agar tidak berada pada posisi overdrive, juga untuk aplikasi di jalan menurun. Dengan memindahkan posisi tuas gear shift pada gear lebih rendah, akan diperoleh engine brake lebih baik untuk membantu sistem rem utama ketika melaju di jalan menurun. Sedangkan aplikasi low gear (L) akan sangat berguna ketika melalui jalanan yang menurun curam atau di jalur pendakian yang sangat ekstrem dengan beban kendaraan yang maksimal.
Selengkapnya...